Pentas Wayang PosTrad Para Raka: Seniman Murni Jakarta Sebut Gibran 'Penjaga Bumi'
jpnn.com, JAKARTA - Pementasan wayang Postrad (Post Tradisionalism) di Kedai Kopi dan Taman Baca Kebun Makna, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (31/10) berlangsung cukup menggugah.
Acara ini juga sekaligus mengingatkan kembali akan sejarah masa lampau bagi penonton yang hadir di acara itu.
Budayawan Postrad Yogyakarta Ki Hangno Hartono cukup memukau dalam pementasan itu dengan menghadirkan prototipe tokoh-tokoh Raka yang hidup pada masa itu, yaitu pada abad 5-9 Masehi di tanah Jawa.
Pentas wayang Postrad oleh Ki Hangno Hartono dibantu ilustrasi musik oleh Nino, memulai pementasan dengan menghadirkan tokoh-tokoh raja Mataram Kuno dari Rakai Pikatan sampai Rakai Panunggalan.
Pementasan yang mengangkat kisah kebesaran Mataram Kuno, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan peran sentral para Raka.
Pada masa itu telah meninggalkan bangunan-bangunan yang monumental tingkat dunia sebagai bukti kebesaran masa orde para Raka. Raka adalah penguasa ekonomi politik era Mataram kuno.
"Nama-nama para Raka tersebut tertulis di Prasasti Mantyasih yang ditemukan di Magelang," kata Ki Hangno.
Lakon Para Raka ini, kata Hangno, mengartikan seorang pemimpin yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kelestarian ekosistem terus menerus menjaga bumi dari bahaya eksploitasi bumi.
Pementasan wayang Postrad di Kedai Kopi dan Taman Baca Kebun Makna, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jateng, Selasa (31/10) berlangsung cukup menggugah.
- Tipuan Magelang
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Nana Sudjana Memprediksi 9.165.289 Orang Akan Masuk Jateng Saat Libur Nataru
- Buruh Jateng Menuntut UMSP 2025 Segera Ditetapkan
- Gerindra Juara 27 Pilkada di Jateng, Pakar Sebut Sudaryono Orkestrator Ulung
- Kinerja Pelayanan Publik Pemda di Jateng Oke, Ombudsman Beri Apresiasi