Penting Ada Dialog Budaya dan Agama
Untuk Eratkan Hubungan Internasional
Senin, 14 Juli 2008 – 14:52 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI Agung Laksono mendukung adanya dialog antar budaya dan agama, yang melibatkan elemen organisasi Islam di Indonesia maupun pemerintah Inggris. “Duta besar Inggris menyampaikan kepeduliannya terhadap beberapa isu yang penting dengan Indonesia ,” kata Agung usai menerima duta besar Inggris Mr Martin Hatfull, di Gedung Nusantara III, Senin (14/7). “Isu yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana membuat iklim yang lebh atraktif agar investasi dari negara mereka bias bertahan dan meningkat,” terangnya.
Dikatakan Agung, isu tersebut berhubungan erat dengan pentingnya dialog antar budaya dan agama. “Mereka (Inggris, Red) telah mengorganisir beberapa pertemuan dialog antara Muhammadiyah dan agama lain,”katanya. Dalam pertemuan itu juga duta besar Inggris menyambut positif peran serta Indonesia dalam mendukung program Global warming dan Climate Change.
Baca Juga:
Tak hanya pembahasan seputar peningkatan kerjasama ekonomi antar kedua negara. “Say juga sempat mengusulkan perlunya pertemuan secara regular agar hasilnya bisa diinformasikan,” katanya sembari menegaskan perlunya tugas parlemen sebagai fungsi pengawasan, implementasinya antara lain menerima masukan, termasuk dari pihak asing. (rie/JPNN)
JAKARTA - Ketua DPR RI Agung Laksono mendukung adanya dialog antar budaya dan agama, yang melibatkan elemen organisasi Islam di Indonesia maupun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Ketum Honorer Minta Kebijakan 11.631 Pelamar PPPK yang Tertinggal, MenPAN-RB Beri Penegasan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini
- Guru Honorer Supriyani Tertekan saat Didamaikan Bupati Konsel, Ini Pengakuannya
- Kepala BPKP Minta Kepala Daerah Setop Praktik Manipulasi Anggaran
- Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai