Penting Anda Ketahui agar Tidak Sakit Maag
jpnn.com, SAMARINDA - Seiring dengan masyarakat yang dinamis, banyak ditemukan pola makan tak sehat, penyakit maag pun banyak diidap. Penyebabnya, makan tak sehat dan kerap menunda makan. Makan tidak hanya perkara fisik, tetapi juga perkara psikis.
Selera makan orang bisa meningkat atau justru menurun disebabkan faktor psikis. Penyebabnya, mulai faktor diri sendiri hingga lingkungan.
Laporan: Yuda Almerio, Nofiyatul Chalimah, Muhammad Rifqi
Diungkapkan psikolog klinis Ayunda Ramadhani, berkurangnya intensitas makan bisa disebabkan kesibukan pekerjaan hingga pemikiran soal body image.
“Kalau yang pekerja biasanya menunda-nunda makan karena masih ada kerjaan. Atau waktu makan yang luang, dianggap lebih baik diisi dengan menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, makannya tertunda,” terang Ayunda.
Jadi, makan tak dianggap lagi hal utama. Meskipun tubuh sudah menunjukkan sinyal lapar, namun memilih mengerjakan tugas. Daripada makan tak nyaman karena terpikir pekerjaan yang belum rampung, begitu dalihnya.
Di sisi lain, ada pula yang tak makan karena sengaja demi penampilan. Para lajang biasanya yang terjebak. Sebab enggan gendut, mereka membatasi makan hingga berujung penyakit. Padahal idealnya, mereka tetap bisa makan sehat dengan perbanyak serat.
Nah, enggan makan karena alasan penampilan ini bisa diakibatkan lingkungan yang membuat seseorang tersebut merasa citra dirinya gemuk. Sehingga mereka berusaha membuat tubuhnya lebih kurus. Hal itu pun kerap terjadi pada remaja belasan tahun.
Sakit maag antara lain karena makan tak sehat dan kerap menunda makan alias pola makan yang tidak teratur.
- Lezat dan Sehat, Ini 3 Menu Sarapan untuk Penderita Maag
- 3 Obat Maag yang Aman Anda Konsumsi dan Dijual Bebas, Asam Lambung Langsung Turun
- Umbi Garut Diyakini Bisa Mengatasi Sakit Maag, Ini Penjelasannya
- 6 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Maag, Bahaya Banget
- 3 Buah Ini Aman Dikonsumsi Penderita Maag
- Sakit Maag Tak Kunjung Sembuh? Waspadalah!