Penting, Debat Cagub Kepri Bahas Kampung Tua Pulau Rempang

Penting, Debat Cagub Kepri Bahas Kampung Tua Pulau Rempang
Pengamat Politik Kota Tanjungpinang Zamzami A Karim. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

"Melalui debat publik masyarakat ingin melihat kejujuran kedua paslon dalam menangani persoalan ini," ucapnya.

Zamzami juga berharap kedua paslon gubernur dan wakil gubernur Kepri menunjukkan komitmen terhadap gagasan, visi-misi dan program yang akan dibawa ketika terpilih menjadi kepala daerah.

Kedua paslon diharapkan mampu memaparkan strategi dalam mewujudkan pemerataan pembangunan sebagaimana tema debat pilkada 2024 yakni, 'Pembangunan Inklusif yang Berkelanjutan'.

Dia mencontohkan pembangunan di kawasan Natuna, Anambas dan Lingga (NAL) yang basis ekonominya berbeda dengan kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK), termasuk Tanjungpinang.

Masyarakat di wilayah NAL lebih berbasis agraris dan perikanan, sementara masyarakat di kawasan BBK berbasis urban.

"Dalam debat masyarakat tentu ingin lihat paslon punya semangat membangun karena Kepri bukan hanya wilayah BBK, tetapi ada wilayah NAL yang sampai sekarang masih belum menikmati pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, sebagaimana pertumbuhan di kawasan BBK," katanya.

Akademisi Stisipol Tanjungpinang itu lebih lanjut menyarankan tim perumus debat publik menyiapkan daftar pertanyaan yang menyentuh langsung kondisi masyarakat di Kepri.

Berkaca dari pengalaman debat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI di pemilu 2024, debat publik cukup berdampak pada arah pilihan masyarakat terhadap pasangan calon kepala daerah.

Pengamat politik menilai debat publik calon gubernur Kepulauan Riau 2024 membahas masalah ekspor pasir laut dan masyarakat adat kampung tua Pulau Rempang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News