Penting Diketahui Para Ortu agar Buah Hati tak Seperti Aria Permana
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Perhimpunan Pakar Gizi (Pergizi) Pangan Jatim Annis Catur Adi juga menanggapi kondisi Aria Permana, bocah berumur 10 tahun yang bobotnya mencapai 140 kg.
Menurutnya, buah cinta pasangan Ade Somantri, 42, dan Rokayah, 37, warga Karawang, Jabar, itu sudah tergolong obesitas kelas berat.
’’Ini sudah overobesitas, kelas berat,’’ tegasnya.
Menurut dia, sekarang memang banyak anak yang mengalami obesitas. Penyebab utamanya adalah bakat genetis dan kebiasaan konsumsi makanan yang kurang tepat. Saat ini anak mengonsumsi banyak karbohidrat.
Selain nasi, anak ngemil roti, kue, dan cracker. Padahal, kalorinya sangat tinggi. Annis mencontohkan, 250 gram biskuit setara dengan 1 kilogram kentang. ’’Konsumsi makanan olahan sangat masif,’’ jelasnya.
Selain itu, konsumsi air putih sudah bergeser menjadi air berwarna. Kalorinya pun sangat tinggi. Kebiasaan makan makanan enak dengan kandungan lemak juga memicu obesitas pada anak. Yang harus diwaspadai adalah risiko obesitas. Misalnya, munculnya hipertensi, obesitas, dan sindrom metabolis lain.
Karena itu, dia merekomendasikan agar Aria menjalani pemeriksaan. Tujuannya, menganalisis dan memberikan treatment atas keluhan yang dialami. Terutama masalah sulit berjalan. Ada tim dokter anak dan ahli gizi. Dari situ, penyebab obesitas bisa ditentukan.
Mengenai prestasi akademis Aria yang bagus, menurut Catur, hal itu wajar saja. ’’Obesitas tidak akan memengaruhi kecerdasan anak,’’ ujarnya.
JAKARTA – Ketua Perhimpunan Pakar Gizi (Pergizi) Pangan Jatim Annis Catur Adi juga menanggapi kondisi Aria Permana, bocah berumur 10
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya