Penting Diketahui Warga Surabaya, Ada Kabar Menyesatkan
jpnn.com, SURABAYA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Jatim meluruskan kabar yang beredar di media sosial alias medsos tentang nama-nama klaster penularan virus corona di Kota Pahlawan.
Dia menjelaskan bahwa tidak semua nama-nama klaster penularan COVID-19 yang beredar di medsos itu benar.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa (12/5), mengatakan bahwa ada beberapa nama klaster di media sosial (medsos) yang tidak benar, salah satunya klaster Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Satelit.
"Kalau rumah sakit ya bukan klaster. Kalau sakit ya di rumah sakit. Jadi tidak terhitung klaster," kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ini menyebut klaster lainnya di medsos seperti klaster Pakuwon Mall, PT Sorini, dan Jalan Gembong juga bukan klaster karena tidak ditemukan ada yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut dia, untuk bisa disebut klaster tidak serta merta ketika ada satu orang yang positif dinyatakan penambahan klaster atau terhitung klaster baru.
"Klaster itu jika yang positif lebih dari dua. Itu baru bisa disebut klaster ya. Atau yang memang terus bertambah dan yang saya sampaikan tadi mereka bukan klaster," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menyebut hingga saat ini ada sekitar 16 klaster penularan virus corona di Surabaya.
Berita Surabaya: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya menjelaskan soal nama-nama klaster penularan virus corona.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Wakil Rakyat Menyoroti Mekanisme Pembayaran Gaji PPPK
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru