Pentingnya Bergaul Dengan Warga Lokal Saat Bepergian
Kami duduk di meja yang semuanya berisi laki-laki. Melihat sekeliling ruangan, masing-masing jenis kelamin telah dipisahkan dalam meja yang berbeda, dan daerah bahkan area yang terpisah dari dalam tenda.
Kecuali saya.
Saya duduk dengan pemandu saya, yang sudah meminum sejumlah banyak bir hangat. Tanpa kulkas yang tersedia, tak ada pilihan lain.
Tiba-tiba, mereka menaruh beberapa batu es ke dalam minuman saya, mengetahui bahwa saya hampir tak bisa minum minuman hangat.
Akhirnya, pengantin muncul bersama. Tampak agak malu di depan orang banyak, mereka dikawal ke depan panggung untuk menerima ucapan selamat. Meskip uundangan bisa saja bersorak pada acara makan pertama yang disajikan pada saat bersamaan juga. Saya tak begitu yakin.
Ini adalah makanan pertama dari enam atau tujuh makanan yang disajikan. Saya tak ingat persis berapa banyak makanan yang ada karena setelah makanan keempat, Anda benar-benar tak bisa makan lagi.
Ketika upacara dimulai, kebanyakan orang tampak disibukkan dengan makanan, sampai pengumuman akhir dibuat: mereka resmi menjadi suami istri. Sekarang saya tahu betul sorak-sorai itu pasti untuk pasangan yang berbahagia tersebut.
Ketika saya berpikir tentang perjalanan saya selama bertahun-tahun, selalu ada satu hal yang memberi saya kenangan paling bahagia.Bukan kuil yang
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki