Pentingnya Integrated Farming untuk Maksimalkan Keuntungan Agrobisnis
jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan pertanian yang maju mandiri dan modern harus dilengkapi dengan peningkatan produksi dan produktivitas, pertanian rendah biaya, mekanisasi dan research dan ekspansi pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan jika tahun 2022, inovasi dan teknologi menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.
"Sistem dan alat pertanian modern berbasis teknologi akan menjadi salah satu penentu tercapainya target produksi pangan di masa mendatang," katanya.
Pertanian tidak mungkin tanpa teknologi, tanpa inovasi. Pertanian harus bisa beradaptasi agar mampu mencapai target yang ada.
"Ke depan perubahan iklim juga menjadi sebuah tantangan dan kita tidak bisa menjawab tantangan ini tanpa teknologi," ujar Mentan SYL.
Cara-cara baru seperti penggunaan mekanisasi pertanian, traktor tanpa awak, drone, robot tanam padi, dan teknologi digital lain berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Thing (IoT), akan menjadi arah kebijakan pembangunan pertanian.
“Segera dorong sektor ini agar mampu bersaing hingga memenangkan persaingan di kancah global,” tegas mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Volume 02, Jumat (14/1), dari Ruang AOR BPPSDMP, mengatakan Integrated farming merupakan integrasi beberapa komoditas di dalam beberapa komoditas pertanian.
Integrated farming ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan agrobisnis dan optimalisasi lahan.
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Kementan Terbitkan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan
- Wamentan Sudaryono Optimistis Jambi Bisa Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, Ini Alasannya
- Pemerintah Resmi Setop Impor di 2025, untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani