Pentingnya Memiliki Asuransi Syariah dalam Manajemen Risiko & Melindungi Aset Kekayaan

jpnn.com, JAKARTA - Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, keberhasilan mengelola risiko adalah kunci untuk mempertahankan dan mengembangkan kekayaan yang telah dibangun.
Keberhasilan seseorang dalam mempertahankan aset dan kekayaannya juga bergantung pada pada kesiapan dalam menghadapi risiko finansial.
Risiko kesehatan, sebagai salah satu yang risiko finansial paling tidak terduga, dapat menggerus kekayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun dalam sekejap saja.
Fakta global mencatat bahwa 43 juta orang meninggal akibat penyakit kritis pada tahun 2023, setara dengan 74% dari total kematian dunia.
Di Indonesia, kasus penyakit kritis meningkat drastis hingga 28% hanya dalam satu tahun, dari 23 juta kasus pada 2022 menjadi 29 juta pada 2023.
Selain itu, biaya medis di dalam negeri maupun pengobatan ke luar negeri terus melonjak hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
Tanpa proteksi yang tepat, seseorang berisiko kehilangan tidak hanya kesehatannya, tetapi juga stabilitas finansial dan aset kekayaan.
”Kita sering merasa aman karena punya aset, tetapi, saat darurat kesehatan datang, aset itu tidak selalu bisa langsung dicairkan. Asuransi, termasuk asuransi berbasis syariah, berperan untuk mengelola risiko finansial, seperti risiko finansial misalnya," kata Chief Customer & Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama di acara Global Islamic Finance Summit 2025, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Asuransi syariah menyediakan manfaat ketika terjadi risiko meningggal, maupun risiko kesehatan.
- Indonesia Re Terus Bukukan Pertumbuhan Premi dan Laba
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat
- Peringati Hari Bumi, Prudential Indonesia Tanam 5.000 Mangrove
- Sukses Bangun Inovasi, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi
- JRP Insurance Beri Santunan untuk Keluarga Korban yang Terseret Ombak di Parangtritis
- Tip Mengelola Keuangan Mudik Agar Aman, Lebaran Nyaman