Pentingnya Pemahaman Manajemen Keuangan-Asuransi Berbasis Syariah Sejak Dini dari Keluarga

Pentingnya Pemahaman Manajemen Keuangan-Asuransi Berbasis Syariah Sejak Dini dari Keluarga
Sesi Presentasi Rina Elvi Roza, Chief Actuary Officer, Prudential Syariah pada program ”Taklim Manajemen Harta Syariah (TAMARASYA)” di Anjungan Kepulauan Riau, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Foto: supplied

Adanya gap yang cukup besar antara literasi keuangan dan asuransi syariah dengan konvensional menunjukkan tantangan sekaligus peluang besar bagi industri agar mengupayakan peningkatan dan pemerataan literasi keuangan dan asuransi berbasis syariah di Indonesia, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini perlu dimulai dari unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga.

Adiwarman Azwar Karim, Konsultan Syariah dan Ekonom menekankan pentingnya menanamkan pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen keuangan syariah sejak dini dari keluarga, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan ”Taklim Manajemen Harta Syariah (TAMARASYA)” yang diadakan oleh Prudential Syariah dan Lembaga Amil Zakat Al-Azhar.

“Sebagai muslim, tentunya kita ingin sejahtera di dunia sekaligus akhirat bahagia. Untuk mewujudkan hal tersebut, kita perlu hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, yakni hidup sederhana, berkecukupan, dan penuh manfaat bagi orang lain, termasuk dalam hal keuangan syariah. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan sejak dini oleh orang tua di keluarga dalam keseharian, untuk mewujudkan hidup yang penuh berkah,” kata Adiwarman.

Sejalan dengan Adiwarman, Rina Elvi Roza, Chief Actuary Officer, Prudential Syariah, dalam kesempatan yang sama menyatakan pentingnya membangun World Population Review pemahaman akan manajemen keuangan syariah sejak dini dari keluarga, termasuk asuransi syariah.

“Prudential Syariah berkomitmen untuk membuat asuransi syariah semakin dekat dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia. Kami percaya bahwa asuransi syariah memiliki prinsip-prinsip yang sangat indah dan dekat dengan masyarakat Indonesia, misalnya adanya dana tabarru yang menjadi pool fund yang kegunaannya untuk saling tolong menolong,” jelas Rina.

Prinsip dasar dalam keuangan syariah juga berlaku pada asuransi syariah. Dalam penerapannya, asuransi syariah memiliki nilai-nilai yang bertujuan untuk membawa keberkahan bersama, antara lain sesuai dengan prinsip syariah. Asuransi syariah memastikan setiap transaksi bebas dari Riba, Gharar dan Maysir. Ini menjadikan asuransi syariah sebagai salah satu perlindungan yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

Asuransi syariah beroperasi berdasarkan prinsip tabarru (sumbangan) dan ta'awun (kerjasama mutual). Prinsip Tabarru mendorong individu untuk berkontribusi ke dalam dana bersama, membantu mereka yang mengalami musibah kerugian. Sehingga terdapat adanya tolong menolong antar Peserta dan mendorong tanggung jawab bersama.

Ini pentingnya pemahaman manajemen keuangan dan asuransi berbasis syariah sejak dini dari keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News