Pentingnya Program Atensi Penyandang Disabilitas Dalam Penguatan Sosial Ekonomi Inklusi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Dirjen Rehsos) Kementerian Sosial Harry Hikmat menjadi salah satu pembicara dalam webinar bertema Inovasi Daerah dalam Mendorong Pelayanan Dasar yang Inklusif, yang digelar Bappenas, Selasa (24/11) .
Dalam kesempatannya, Dirjen Rehsos menyampaikan perlunya komitmen pendataan dari bawah melalui operator yang telah terlatih sehingga memastikan bahwa data penyandang disabilitas sudah masuk.
“Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos sudah menyesuaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG) berdasarkan ragam disabilitas sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,” kata Harry.
Untuk memastikan keterlibatan masyarakat secara luas, maka di dalam DTKS ada modul khusus Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) penyandang disabilitas yang mengadopsi format instrumen pendataan nasional disabilitas.
"Saat ini baseline kami sama, semua kementerian/lembaga yang terkait dengan pendataan disabilitas harus seragam memasukkan empat ragam disabilitas menjadi acuan bersama sehingga data tidak terpisah-pisah,” beber Harry.
Kemensos melalui Ditjen Rehsos memiliki platform baru tahun 2020 yaitu Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Penyandang Disabilitas berupa layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan residensial secara dinamis, integrative dan komplementari.
Program Atensi penyandang disabilitas ini berperan penting dalam penguatan sosial ekonomi inklusi bagi penyandang disabilitas dalam masa adaptasi kebiasaan baru.
Setidaknya, ada empat upaya Kemensos dalam program ini, yaitu pemenuhan kebutuhan dasar melalui pemberian Bansos Sembako, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bansos Reguler PKH, Bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dan Bansos Beras bagi non-PKH.
Kemensos melalui Ditjen Rehsos terus menyuarakan program Atensi penyandang disabilitas. Dengan program ini, diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat di masa adaptasi kebiasaan baru.
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Mensos Gus Ipul Pantau Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Bantuan Terus Bergulir
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia