Pentingnya Skrining Dini & Penanganan Tepat Atasi Gangguan Irama Jantung

Pentingnya Skrining Dini & Penanganan Tepat Atasi Gangguan Irama Jantung
Chairman of The Arrhythmia Center di RS Siloam TB Simatupang Prof. Yoga Yuniadi menjelaskan metode baru mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Atrial Fibrillation (AF), yang lebih dikenal sebagai gangguan irama jantung, makin banyak ditemukan. Tidak hanya pada pasien usia lanjut, tetapi juga di kalangan orang-orang di usia produktif.

Oleh karena itu penting untuk melakukan antisipasi sejak awal bagi yang mengalaminya.

Prof Yoga Yuniadi selaku dokter spesialis jantung di RS Siloam TB Simatupang, menekankan pentingnya kesadaran akan kondisi ini, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke. AF ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, yang diakibatkan oleh gangguan listrik di jantung. 

"Rekam EKG pada pasien AF menunjukkan denyut nadi yang tidak teratur dan komponen gelombang yang kecil serta tidak jelas," ungkap Prof. Yoga, Kamis (26/9). 

Akibatnya, aliran darah dari jantung menjadi tidak stabil, meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang dapat memicu stroke.

Faktor risiko untuk AF mencakup riwayat hipertensi, obesitas, kebiasaan merokok, diabetes melitus, dan faktor genetik. Awalnya, terapi AF dilakukan dengan obat-obatan, namun kini ablasi jantung dianggap sebagai metode paling efektif. 

Prosedur ini melibatkan penghancuran jaringan jantung abnormal dengan energi panas atau dingin melalui kateter.

"Ada dua metode ablasi, yakni ablasi frekuensi radio yang menggunakan energi panas, dan cryoablation yang menggunakan suhu dingin," jelasnya. 

Dokter spesialis jantung di RS Siloam TB Simatupang mengatakan pentingnya skrining dini dan penanganan tepat atasi gangguan irama jantung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News