Pentolan Alumni 212: Sukmawati Tidak Boleh Dimaafkan
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan, pihaknya menolak dimediasi dengan Sukmawati Soekarnoputri oleh Bareskrim Polri.
Hal ini dia sampaikan sebelum delegasi massa Aksi Bela Islam 46 melakukan dialog dengan pihak Bareskrim Polri.
"Perlu kami catat, apabila ternyata di dalam ada Bu Sukmawati, tidak ada kata lain kami akan keluar ruangan," kata Slamet berorasi di depan gedung sementara Bareskrim Polri di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat (6/4).
Pentolan Alumni 212 itu adalah satu dari sepuluh orang yang menjadi delegasi Aksi Bela Islam 46. Mereka bertemu pihak Bareskrim untuk membicarakan tuntutan guna memproses Sukmawati.
Slamet mengatakan, puisi Ibu Indonesia itu telah melecehkan umat Islam. Dia mengaku tidak akan memaafkan Sukmawati.
"Sesama muslim kami maafkan. Tapi kalau syariat dilecehkan, tidak boleh dimaafkan," kata dia. (tan/jpnn)
Ketua Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan, pihaknya menolak dimediasi dengan Sukmawati Soekarnoputri oleh Bareskrim Polri
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bang Edi Apresiasi Bareskrim Bongkar Parbrik Narkoba Beromzet Rp 1,5 Triliun
- Bareskrim Ciduk Honorer yang Jadi Pengelola Situs Penyebar Video Porno Anak
- Dittipidsiber Bareskrim Polri Sita Aset Miliaran Rupiah Terkait Judol
- BNSP Terima Anugerah Pendorong Sertifikasi Kompetensi dari Bareskrim Polri
- Bareskrim Kembali Sita Aset Senilai Rp 13,8 Miliar di Kasus Judi Online
- Bareskrim Tetapkan Eks Notaris Wahyudi Suyanto Tersangka Penipuan & Penggelapan