Pentolan Gerindra Nilai Jokowi tak Hargai Jenderal Sutarman

Pentolan Gerindra Nilai Jokowi tak Hargai Jenderal Sutarman
Presiden Joko Widodo. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sorotan terhadap langkah Presiden Jokowi mengajukan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, tidak hanya diarahkan pada dugaan kepemilikan rekening gendut  mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, lebih menyorot soal cara Jokowi melakukan alih pucuk pimpinan korps baju coklat itu. "Cara Jokowi tidak elok, tidak sopan, tidak santun," cetus anggota Komisi III DPR itu kepada JPNN, Selasa (13/1). Martin mengatakan hal ini sebelum Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Menurut Martin, sebelum mengajukan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri, Jokowi belum memberitahukan hal itu kepada Jenderal Sutarman yang masih resmi menjabat sebagai kapolri.

"Sutarman bilang dirinya belum menerima petunjuk presiden. Eh, tiba-tiba sudah muncul nama Budi Gunawan. Itu tidak elok, tidak menghargai prestasi Sutarman. Sutarman itu prestasinya bagus loh, kok tidak dihargai," kata Martin.

Mestinya, lanjut Martin, sebelum nama Budi diumumkan ke publik, Jokowi memanggil dulu Sutarman, memberitahu bahwa masa jabatan akan berakhir. Setelah itu, biarlah Sutarman yang ngomong ke publik lewat media bahwa berdasar arahan presiden, akan ada pergantian.

"Kalau tidak dikasih tahu sebelumnya, itu namanya tidak menghargai. Ingat loh, Sutarman itu pensiunnya masih Oktober. Saat ini dia masih Kapolri, anggota polri itu ada 420 ribu personel. Apa Sutarman gak bisa dihargai?" cetus Martin heran.

Diketahui, Sutarman merupakan pria kelahiran, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957. Mantan Kabareskrim itu dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kapolri pada 25 Oktober 2013.

Sebelumnya, Mensesneg Pratikno pernah mengatakan, pengajuan nama Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri sudah melalui berbagai pertimbangan matang dan berdasar usulan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

JAKARTA - Sorotan terhadap langkah Presiden Jokowi mengajukan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, tidak hanya diarahkan pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News