Pentolan Honorer K2: Hari Guru di Era Jokowi Tidak Bermakna

Pentolan Honorer K2: Hari Guru di Era Jokowi Tidak Bermakna
Guru honorer menggelar aksi unjuk rasa. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Maluku Utara (Malut) Said Amir menilai Hari Guru menjadi tidak bermakna di masa pemerintahan Presiden Jokowi. Guru honorer hanya dianggap sebelah mata.

Dia mengatakan, Jokowi seenaknya melanggar Piagam Perjuangan Ki Hajar Dewantara yang diteken pada 2014.

"Seharusnya pemerintah Jokowi melek melihat perjuangan guru honorer dalam mencerdaskan anak bangsa. Pak Jokowi jadi presiden karena guru, tapi kenapa kami dipinggirkan," tanya Said kepada JPNN, Minggu (25/11).

Sesungguhnya, seluruh honorer K2 berharap ada perhatian pemerintahan Jokowi sesuai dengan janji politiknya. Juga berharap ada keberpihakan dan proses keadilan bagi seluruh honorer K2.

"Lewat momentum hari guru nasional, harapan kami menjadi PNS bisa terwujud sesuai dengan janji presiden," ucapnya.

Kepada Mendikbud RI, lanjutnya, jika tidak bisa tahun ini menuntaskan persoalan guru K2 tua maka lebih baik mundur dari jabatannya. "Jangan lagi beralibi bahwa K2 tidak punya kompetensi," pungkas Said. (esy/jpnn)


Honorer K2 berharap ada perhatian pemerintahan Jokowi sesuai dengan janji politiknya.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News