Pentolan KMP ke Rutan Guntur, Bahas Yasinan SDA yang Dibubarkan Petugas
jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah pentolan Koalisi Merah Putih (KMP) menjenguk mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) di Rutan Guntur, hari ini. Di antaranya, Aburizal Bakrie, Amien Rais, dan Prabowo Subianto. Mereka mengaku tidak ada pembicaraan yang berhubungan dengan politik.
"Enggak, enggak bicara politik," kata Aburizal Bakrie yang juga ketua presidium KMP di Rutan Guntur, Jakarta, Kamis (4/6). Ketiganya datang sekitar pukul 10.30 dan keluar pukul 12.00.
Menurut dia, kedatangannya bersama petinggi KMP lainnya hanya membahas adanya perlakuan tidak menyenangkan dari petugas rutan terhadap SDA. Petugas rutan dinilai secara sewenang-wenang membubarkan kegiatan mengaji yang dilakukan SDA bersama beberapa orang lainnya di dalam rutan.
"Kemarin lagi mengaji, baca Yasin, tahu-tahu dibubarkan. Tadi dikasih tahu begitu. Banyak yang lapor, yang lapor pun bukan orang Suryadharma Ali. Justru dari orang-orang Kristen yang bukan beragama Islam, merasa terenyuh lagi baca Yasin," bebernya.
Senada, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengaku tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuan itu. "Enggak ada," kata dia. Ketiga petinggi KMP itu tetap pada pendapat bahwa SDA tidak bersalah dalam kasus dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji.
Seperti diketahui, Suryadharma Ali ditahan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana haji tahun 2010-2013. Dia diduga merugikan keuangan negara sekitar Rp 1,8 triliun.
SDA dijerat dengan pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana juncto pasal 65 KUHP. (Putri Annisa/fal)
JAKARTA – Sejumlah pentolan Koalisi Merah Putih (KMP) menjenguk mantan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) di Rutan Guntur, hari ini. Di antaranya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak