Pentolan Perludem Jadi Duta Demokrasi Internasional
jpnn.com, JAKARTA - Kegigihan Titi Anggraini dalam mengawal demokrasi berbuah manis. International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) yang berbasis di Stockholm, Swedia, memilih direktur eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tersebut sebagai duta demokrasi.
Perempuan kelahiran Palembang, 12 Oktober 1979, itu terpilih bersama Kofi Annan selaku mantan Sekjen PBB, Sergio Bitar selaku mantan politikus Cile, Gareth Evans selaku mantan menteri luar negeri Australia, dan beberapa tokoh penting lainnya.
’’Ini merupakan kehormatan bagi saya sebagai penggiat pemilu dan demokrasi,’’ tutur alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Sebagai duta, dia bertugas mempromosikan nilai-nilai mulia demokrasi. Selain itu, dia diminta menjadi pelopor publikasi yang berkaitan dengan demokrasi.
Menurut dia, tidak ada demokrasi karena kebetulan. Demokrasi merupakan buah dari perjuangan panjang yang kadang tak mudah.
Perempuan yang aktif di dunia kepemiluan sejak usia 20 tahun tersebut berharap capaian itu memotivasi masyarakat Indonesia untuk terus menguatkan demokrasi. (lum/c18/oki)
Kegigihan Titi Anggraini dalam mengawal demokrasi berbuah manis
Redaktur & Reporter : Adil
- Hasil Pilkada 8 Daerah dengan Calon Tunggal Digugat ke MK, Pertanda Apa?
- Banyak Banget, Ada 312 Hasil Pilkada yang Digugat ke Mahkamah Konstitusi
- Temuan Perludem: Ribuan Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2024
- Pasar Murah Jelang Pilgub Kalteng Menuai Sorotan, Bawaslu Harus Jeli Lakukan Pengawasan
- Gerakan Coblos Semua Calon di Pilkada Tak Boleh Dikriminalisasi
- Calon Tunggal Kalah Pilkada Sebaiknya Tak Ikut Pemilihan Ulang