Pentolan Yakuza Babak Belur Dihajar, Tewas

jpnn.com - TOKYO - Salah seorang pentolan yakuza Yamaguchi-gumi, Tatsuyuki Hishida, 59, ditemukan tewas Minggu (15/11) dengan tubuh babak belur karena dipukuli. Dia ditemukan istri dan anak buahnya di rumahnya yang terletak di area Hamadacho Prefektur Mie.
Saat ditemukan, kondisinya sudah tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh darah. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Mainichi Shimbun melaporkan, jenazah Hishida ditemukan pukul 17.40 waktu setempat. Saat itu istri dan anak buahnya yang berada di dalam mobil di depan rumah tidak bisa menghubunginya.
Begitu masuk, mereka menemukan Hishida dalam kondisi bersimbah darah. Tangan dan kakinya diikat. Kematiannya sangat mungkin disebabkan pukulan benda tumpul keras tepat di bagian kepala.
Pihak kepolisian menyatakan, kematian Hishida sangat mungkin terkait dengan terpecahnya Yamaguchi-gumi. Hishida adalah pemimpin lapis kedua dari kelompok Aio-kai yang berafiliasi ke Yamaguchi-gumi. Kelompok itu berbasis di Kota Yokkaichi, Prefektur Mie.
Sejak September, Yamaguchi-gumi memang terbelah menjadi dua. Itu adalah organisasi kriminal yakuza yang terbesar di Jepang. Pecahannya bernama Kobe Yamaguchi-gumi. Kelompok tersebut kini kian besar bila dibandingkan Yamaguchi-gumi yang asli.
Sejak perpecahan itu, kedua pihak kerap bersitegang. Kobe Yamaguchi-gumi bahkan berhasil memaksa Yamaguchi-gumi membatalkan pesta Halloween tahunan untuk anak-anak di Kobe Oktober lalu. (BBC/Tokyo Reporter/sha/c23/ami)
TOKYO - Salah seorang pentolan yakuza Yamaguchi-gumi, Tatsuyuki Hishida, 59, ditemukan tewas Minggu (15/11) dengan tubuh babak belur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian