Penuhi Kebutuhan Minyak Kayu Putih Nasional, Perhutani Lakukan Ini

jpnn.com, JAKARTA - Perhutani berupaya membangun budaya inovasi guna mendukung program ketahanan energi dan pangan nasional.
Upaya tersebut diwujukan dengan meluncurkan Klon Unggul Jati dan Klon Unggul Kayu Putih melalui Perhutani Forestry Institute (PeFI).
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan klon unggul Jati yang dihasilkan tersebut dikenal dengan istilah Jati Plus Perhutani (JPP).
Corporate Institute (PeFI) berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan inovasi bagi perusahaan termasuk mengelola riset serta inovasi teknologi dan produk, menciptakan bisnis/produk baru.
"Kami berharap JPP dapat menjadi acuan dalam pengembangan tanaman jati dan menjadi bibit jati terbaik di Indonesia," kata Wahyu dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Selain jati, Perhutani juga mengembangkan minyak kayu putih yang termasuk dalam Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Diketahui, kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri nasional mencapai 1.500 ton/tahun dan produksi dalam negeri hanya sekitar 450 ton/tahun.
"Peluang pasar untuk produk minyak kayu putih sangat baik," tutur Wahyu,
Perhutani berupaya memenuhi kebutuhan minyak kayu putih nasional yang mencapai 1.500 ton/tahun.
- Perhutani Hadirkan Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Batam & Baubau
- Perhutani Menggelar Sobat Aksi Ramadan BUMN 2025
- Endus Kerugian Negara, Dedi Mulyadi Minta BPK Audit PTPN dan Perhutani
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Perhutani Berhasil Pertahankan Predikat Informatif dalam KIP
- Perluas Puluhan Ribu Hektare Lahan Hijau, Perhutani Tanam 24 Juta Pohon