Penuhi Kebutuhan Minyak Kayu Putih Nasional, Perhutani Lakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Perhutani berupaya membangun budaya inovasi guna mendukung program ketahanan energi dan pangan nasional.
Upaya tersebut diwujukan dengan meluncurkan Klon Unggul Jati dan Klon Unggul Kayu Putih melalui Perhutani Forestry Institute (PeFI).
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan klon unggul Jati yang dihasilkan tersebut dikenal dengan istilah Jati Plus Perhutani (JPP).
Corporate Institute (PeFI) berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan inovasi bagi perusahaan termasuk mengelola riset serta inovasi teknologi dan produk, menciptakan bisnis/produk baru.
"Kami berharap JPP dapat menjadi acuan dalam pengembangan tanaman jati dan menjadi bibit jati terbaik di Indonesia," kata Wahyu dalam keterangannya, Jumat (23/9).
Selain jati, Perhutani juga mengembangkan minyak kayu putih yang termasuk dalam Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).
Diketahui, kebutuhan minyak kayu putih dalam negeri nasional mencapai 1.500 ton/tahun dan produksi dalam negeri hanya sekitar 450 ton/tahun.
"Peluang pasar untuk produk minyak kayu putih sangat baik," tutur Wahyu,
Perhutani berupaya memenuhi kebutuhan minyak kayu putih nasional yang mencapai 1.500 ton/tahun.
- Atasi Hidung Tersumbat dengan Menggunakan 11 Pengobatan Alami Ini
- HUT ke-79 RI, Econique Gelar Pesta Rakyat Merdeka di Gunung Puntang
- Dukung Perbaikan Tata Kelola Kehutanan, 3 Kemitraan Perhutani Dapat Penghargaan di Festival LIKE 2
- Direktur Econique PT Perhutani Alam Wisata Risorsis Buka Telomoyo Cup VIII 2024
- Perluas Pasar UMKM, Perhutani Dukung Herb Euphoria Fest 2024 di Pulau Dewata
- Perhutani Raih 2 Penghargaan di Ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Award 2024