Penularan Covid-19 di Klaster Keluarga 10 Kali Lebih Mengerikan
![Penularan Covid-19 di Klaster Keluarga 10 Kali Lebih Mengerikan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/10/07/dewi-nur-aisyah-foto-covid19goid-77.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengungkapkan bahwa klaster keluarga memiliki risiko penularan sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan klaster penularan lain.
"Secara teori, kurang lebih kluster keluarga itu risiko penularannya sepuluh kali lipat lebih tinggi dibandingkan yang lain," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 dr. Dewi Nur Aisyah dalam dialog virtual bertema 'Mencegah Terjadinya Kluster Keluarga' di Jakarta, Selasa (5/1).
Dia mengatakan risiko penularan lebih tinggi pada klaster keluarga itu adalah karena di dalam keluarga, satu anggota keluarga dengan anggota lainnya cenderung sulit untuk menjaga jarak ketika di dalam rumah.
"Ketika di rumah pasti ingin lebih berdekatan. Kemudian kalau bersama anak-anak juga enggak mungkin berjauhan," katanya.
Kemudian, kebiasaan lain yang cenderung sulit untuk dilakukan ketika berada di dalam rumah adalah kebiasaan memakai masker.
Sehingga penularan di dalam keluarga itu lebih didominasi oleh karakteristik alami orang ketika berinteraksi antara satu anggota dengan anggota keluarga lainnya yang cenderung lebih dekat.
"Jadi tipikal kontaknya sangat dekat. Hal ini yang mengakibatkan kesulitan untuk terjadinya pemutusan penularan pada saat berada dalam satu keluarga," katanya.
Untuk itu, ia berpesan agar setiap anggota keluarga lebih waspada dengan potensi sumber-sumber penularannya sehingga infeksi pada salah satu anggota keluarga tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya di dalam satu rumah.
Simak penjelasan dari Bu Dewi kenapa klaster keluarga bisa 10 kali lebih mengerikan ketimbang klaster lainnya.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG