Penularan HIV di Berau Mengkhawatirkan
Rabu, 21 Desember 2011 – 16:31 WIB
TANJUNG REDEB - Penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Berau cukup mengkhawatirkan. Ditutupnya lokalisasi di Km 5 Tanjung Redeb sesuai Perda Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pelarangan pelacuran, tak serta merta membebaskan daerah ini dari HIV/AIDS. Apalagi, setelah terbitkan Perda disusul dengan pembongkaran areal prostitusi tersebut, pengawasan terhadap praktik perdagangan seks liar tak maksimal. "Ada kasus di Lamin, di mana terdapat 2 orang positif terjangkit virus ini. Setelah melalui negosiasi, mereka mau menghentikan kegiatan seks dan mau berobat. Tapi pada keesokan harinya ketika didatangi mereka telah pergi," katanya.
Dahri, kepala seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Berau mengakui kesulitan mendata orang yang terindikasi terjangkit HIV. Stigma masyarakat yang menganggap virus HIV/AIDS sebagai aib keluarga menambah rumit pendataan.
Dari data Dinas Kesehatan Berau, angka penyebaran HIV/AIDS pada 2011 dibanding tahun lalu tergolong cukup tinggi. Pada 2011 ini tercatat 4 orang positif terkena virus HIV. Sementara 2010 hanya 2 kasus yang ditemukan. Jika menganut skema fenomena gunung es, jika sudah ditemukan 4 orang yang teridap HIV, maka sudah 400-an orang di daerah ini yang berpotensi menyimpan virus ini di dalam tubuhnya.
Baca Juga:
TANJUNG REDEB - Penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Berau cukup mengkhawatirkan.
BERITA TERKAIT
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan