Penularan Sriracha untuk Tim Sukses

Oleh Dahlan Iskan

Penularan Sriracha untuk Tim Sukses
Dahlan Iskan di sebuah restoran Vietnam di Amerika Serikat. Foto: disway

Sriracha pindah lokasi. Bangun pabrik yang sangat besar. Di kawasan Irwindale. Modern sekali.

Saya mampir ke situ. Bulan lalu. Sebelum meneruskan perjalanan dari Los Angeles ke Las Vegas. Mengendarai mobil sendiri.

Duh. Pabrik besar ini hampir saja bangkrut. Masyarakat sekitar protes keras. Minta pabrik ditutup. Baunya nyegrak. Menyengat. Menusuk hidung. Mengganggu paru-paru.

Pemda setempat melayangkan gugatan. Berhasil. Pengadilan memutuskan pabrik Sriracha harus ditutup. Itu tahun 2013. Dikuatkan pula oleh pengadilan di atasnya.

Tahun 2014 gugatan dicabut. Sriracha berjaya.

Kini satu jam bisa memproduksi 2.000 botol. Setahun 200 ton. Amerika kebanjiran 20 juta botol sambal setahun.

Mula-mula saya tidak tertarik pada sambal ini. Botolnya besar. Desainnya tidak menarik. Plastiknya kelihatan murahan. Warna tutupnya hijau. Tidak cocok dengan warna botolnya yang kemerahan.

Tapi lama-lama botol itu menggoda. Lalu mencoba isinya. Agak aneh. Bagi yang biasa melahap sambal terasi. Bikinan istri.

Bekerja keras menularkan bekerja keras. Ada yang tertular. Ada yang tidak. Politik menularkan politik. Ada yang sukses ada yang selamanya jadi tim sukses.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News