Penulis Agustinus Wibowo Tuangkan Cintanya pada Afghanistan ke Dalam Empat Buku
Di masa kekuasaan Taliban tahun 1996 sampai 2001, Afghanistan sempat terisolasi dari dunia internasional dan hanya mendapatkan pengakuan dari beberapa negara.
Awalnya, Agus tiba sebagai backpacker dengan rencana tinggal selama tiga minggu. Tapi perjalanannya tidak berakhir sampai di situ.
Pada tahun 2006, ia kembali dan melakukan perjalanan keliling Afghanistan selama empat bulan dengan menggunakan truk.
Kemudian dari tahun 2007 hingga 2009, Agus bekerja sebagai jurnalis di sebuah media lokal Afghanistan, merangkap jabatan di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNDP, sebagai konsultan proyek kesetaraan gender.
'Mereka sangat memuliakan tamu'
Dari pengalaman selama beberapa tahun tersebut, Agus yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur, bersentuhan langsung dengan warga di sana.
Salah satu hal yang dirasakannya selama bertahun-tahun tinggal di Afghanistan adalah keramahan warganya dalam menerima tamu.
"Mereka sangat memuliakan tamu. Kultur itu yang kadang membuat saya malu sebagai orang yang berasal dari bangsa lain," kata Agus.
"Kita punya kemampuan ekonomi yang jauh lebih kuat dari pada orang Afghanistan tapi kita tidak punya kesungguhan hati untuk melayani tamu sebagaimana orang Afghan," katanya lagi.
Penulis kisah perjalanan asal Indonesia, Agustinus Wibowo, seketika jatuh cinta pada Afghanistan ketika pertama kali menginjakkan kaki di tahun 2003, dan inilah yang menarik hatinya
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan