Penumpang Boleh Buka Puasa di MRT, Tetapi Ada Syaratnya

jpnn.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan kebijakan khusus selama bulan Ramadan, khususnya saat berbuka puasa.
Pengguna jasa diperbolehkan untuk membatalkan puasa saat berada di dalam kereta MRT maupun area berbayar, seperti peron atau beranda peron/paid concourse, saat waktu berbuka telah tiba.
Setelah itu, penumpang diizinkan untuk melanjutkan kegiatan membatalkan puasa di area beranda peron tidak berbayar atau unpaid concourse.
“Pengguna jasa hanya diperbolehkan membatalkan puasa dengan air putih dan buah kurma serta maksimum 10 menit setelah azan magrib (apabila masih di dalam kereta atau area berbayar),” ungkap Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Rendi Alhial dalam keterangan resmi, Kamis (23/3).
Menurutnya, pengguna jasa tidak diperbolehkan untuk membatalkan puasa dengan minuman selain air putih (teh, kopi, sirup, soda, dan minuman lain) dan tak diizinkan memakan kudapan selain buah kurma.
Selain itu, masker dapat dibuka sementara saat berbuka dan digunakan kembali setelah membatalkan puasa.
Selama membuka masker, pengguna jasa tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berbicara baik satu maupun dua arah.
“Pengguna jasa juga diminta untuk tetap menjaga kebersihan bus dan area stasiun dengan membawa kembali sampahnya saat meninggalkan peron berbayar,” tuturnya. (mcr4/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
PT MRT Jakarta (Perseroda) menerapkan kebijakan khusus selama bulan Ramadan, khususnya saat berbuka puasa.
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Mentan Minta Pedagang Jangan Mainkan HET di Ramadan dan Idulfitri 2025
- Menjelang Ramadan, PT TRPN Membagikan 400 Paket Sembako ke Warga
- Menjelang Ramadan, Polisi Gerebek Warung Tuak dan Manisan di Musi Rawas, Ini Hasilnya
- Hari Pertama Kerja, Rano Langsung Rencanakan Penggusuran Warga Bantaran Kali Krukut
- Resmi Memimpin Jateng, Ahmad Luthfi Tak Sabar Mensejahterakan Masyarakat
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas