Penumpang Helikopter Hilang Itu ternyata Paman dan Ponakan
jpnn.com - SLEMAN - Tangis pecah saat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan sebuah rumah di Dusun Tegal Boyan Purwomartani RT 4/II Kalasan Sleman, Senin (12/10) siang. Dua orang perempuan yang keluar dari mobil itu tak kuasa menahan kesedihannya hingga harus dipapah masuk ke dalam rumah.
"Itu tante dan ibunya Frans," kata Benediktus Suryo Saputra, 29, kerabat dua korban penumpang helikopter Eurocopter EC-130 bernomor registrasi PK BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dinyatakan hilang kontak di wilayah Sumatera Utara pada Minggu (11/10) pukul 12.20 WIB.
Dua penumpang dalam helikopter nahas itu adalah paman dan keponakan. Yaitu Nur Harianto (46) dan Fransiskus Subihardayan, (22).
Keduanya sama-sama bekerja sebagai teknisi helikopter di PT Penerbangan Alam Semesta, Surabaya. "Rencananya mau ke Medan, karena pekerjaannya di bagian transportasi, teknisi pesawat," kata Esti Maryanto, 48 bibi dari Fransiskus kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group).
Menurutnya, pihak keluarga mengetahui kabar hilangnya paman dan keponakan itu dari televisi pada Minggu (11/10) siang. "Ibunya Frans tahu dari televisi kemarin, dia masih shocked (terguncang, red). Sementara ini belum ada yang menghubungi, baik dari pemerintah atau pihak perusahaan," imbuhnya.
Esti mengungkapkan, Nur Harianto sekitar sepekan lalu baru berkunjung ke Tegal Boyan. Sedangkan sang keponakan terakhir kali pulang ke rumah kira-kira sebulan sebelumnya.
"Frans terakhir mungkin sebulan lalu. Kalau Mas Hari keluarganya di Surabaya," ujarnya mengingat-ingat.
Fransiskus Subihardayan merupakan anak pasangan veteran almarhum Sunarto dan Sri Handayani. Ia menyelesaikan pendidikannya di STM Penerbangan Yogyakarta pada 2011 lalu.
SLEMAN - Tangis pecah saat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan sebuah rumah di Dusun Tegal Boyan Purwomartani RT 4/II Kalasan Sleman, Senin
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap