Penumpang Tetap Nekat Naik Gerbong
Selasa, 21 Juni 2011 – 08:56 WIB
CIBINONG---Meski PT Kereta Api sudah berkali-kali melarang penumpang berada di atap gerbong, namun mereka tetap saja membandel. Hal itu dilakukan, karena kapasitas gerbong yang penuh dan tarif yang kian hari kian mencekik penumpang. “Hal itu terlihat walaupun pihak stasiun berulangkali memberikan peringatan, baik melalui petugas operator atau spanduk yang dipasang di stasiun. Namun, para penumpang tetap saja membandel,” pungkasnya.
Larangan naik di atap dengan penyemprotan air berwarna dan palang pintu koboi bertenaga listrik hanya dianggap angin lalu. Menurut Rusmin, salah seorang penumpang kereta, pemasangan alat penyemprot dan palang pintu bukan solusi. Karena penumpang hanya ingin pemerintah menambah gerbong kereta yang ada. “Itu yang penumpang inginkan, selain bisa menampung, terpenting kenaikan kereta jangan dilakukan,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Adam, salah satu karyawan swasta di Jakarta. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya bisa memikirkan solusi yang tidak membahayakan penumpang. Pasalnya, keberadaan penumpang di atap kereta pasti ada sebabnya.
Baca Juga:
CIBINONG---Meski PT Kereta Api sudah berkali-kali melarang penumpang berada di atap gerbong, namun mereka tetap saja membandel. Hal itu dilakukan,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS