Penunjukan Ari Soemarno Menuai Kontroversi
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Global Future Institute Ferdiansyah menilai penunjukan mantan Dirut Pertamina dan Dirut Petral, Ari Soemarno sebagai Ketua Pokja Energi dan Anti Mafia Migas oleh Tim Transisi Jokowi-JK mengejutkan banyak pihak.
Pengumuman itu, kata dia, disampaikan Rini Soemarno, adik Ari, yang tanpa canggung menyampaikan kakaknya dipilih karena diyakini cukup kompeten dalam menyelesaikan persoalan Migas.
"Kemunculan Ari Soemarno nampaknya akan mengundang kontroversi dari berbagai kalangan pelaku Migas dan stakeholder energi pada umumnya," kata Ferdiansyah dalam siaran persnya, Minggu (28/9).
Sebab, kata dia, Ari pernah juga dipercaya sebagai Staf Khusus Direktur Hilir dan Direktur Utama Petra.
"Dengan demikian, terkait strategi apa yang hendak dia lakukan untuk menangani berbagai masalah krusial Migas, pastinya ada beberapa cerita lama terkait perannya di Petral di masa lalu yang kiranya menarik untuk diungkap," paparnya.
Dia mengatakan, kenyataan bahwa Indonesia saat ini mengimpor minyak 500 ribu barel per hari, sehingga sungguh mengagetkan ketika Tim Transisi Jokowi-JK sempat melontarkan wacana pembubaran Petral. Namun, sehari setelahnya wacana itu buru-buru dibantah termasuk Jokowi sendiri yang ikut menganulir pembebasan Petral.
Ia juga kembali membuka peran Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang selama ini melakukan kontrol pengawasan terhadap Petral. Menurutnya, ISC yang secara de facto dan de jure menguasai Petral.
"Dan orang yang paling berkuasa di ISC ini adalah Ari Soemarno. Karena Ari Soemarno lah yang membentuk ISC pada 2008," katanya.
Menurutnya, melalui ISC inilah skema tata kelola Migas Ari Soemarno ke depan patut dicermati. Sebab, ISC punya kekuasaan yang sangat kuat antara lain bisa beri order via Petral baik yang secara periodik maupun ad hoc.
JAKARTA - Peneliti Global Future Institute Ferdiansyah menilai penunjukan mantan Dirut Pertamina dan Dirut Petral, Ari Soemarno sebagai Ketua Pokja
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Seluruh Honorer Pelamar Seleksi Tahap 2 jadi PPPK Paruh Waktu, Waduh
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia