Penunjukan Hendarman Hambat Kaderisasi di BPN
Senin, 18 Juni 2012 – 17:41 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Nasir Djamil menilai pergantian Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari Joyo Winoto kepada Hendarman Supandji merupakan tindakan penzaliman dan sekaligus menghambat regenerasi kepemimpinan di BPN. Alasannya, karena rumit dan peliknya persoalan pertanahan maka dibutuhkan Kepala BPN yang mudah dan enerjik. "Mestinya dalam usia pensiun, Hendarman Supandji diberikan waktu istirahat untuk dia berkumpul dengan keluarganya. Jangan atas nama proregatif seorang presiden merampas hak-hak warga negaranya untuk menikmati hari tuanya," tegas politisi PKS itu. (fas/jpnn)
"Dari tugasnya di Kejaksaan Agung, Hendarman Supandji sudah pensiun. Lalu atas nama hak proregatif, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengangkat dia menjadi Kepala BPN. Menurut saya itu menzalimi terhadap Hendarman Supandji namanya," kata M Nasir Djamil, di ruang Representasi Perpustakaan MPR, gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (18/6).
Baca Juga:
Selain dinilai menzalimi, keputusan Presiden SBY itu sekaligus membuat macetnya kaderisasi kepemimpinan di tubuh BPN. Menurut Nasir, jika SBY berpikir sebagai negarawan dan menganggap urgensi kaderisasi kepemimpinan di BPN maka harusnya yang diangkat sebagai pengganti Joyo Winoto adalah tokoh yang lebih muda.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Nasir Djamil menilai pergantian Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis
- Dituduh Curang Bersama KPU, Dr.Afni: Silahkan Rakyat Siak Menilai Sendiri
- 15 Ketum Kadin Provinsi: Kami Ingin Meluruskan Organisasi Ini Tetap Satu
- TASPEN Tanam 600 Bibit Pohon di Ruang Terbuka Hijau Kota Jambi
- Soal Kartu Air Sehat, Ketua DPRD Jakarta Berharap Cakupan Bisa Diperluas