Penurunan BI Rate Bisa Menahan Risiko Perlambatan Ekonomi
Jumat, 08 Mei 2009 – 07:50 WIB

Penurunan BI Rate Bisa Menahan Risiko Perlambatan Ekonomi
JAKARTA - Pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia (BI) melalui penurunan suku bunga acuan (BI rate) dinilai telah sejalan dengan upaya menahan risiko perlambatan ekonomi. Risiko itu dinilai lebih utama dibandingkan risiko kenaikan harga. Sri Mulyani mengatakan, saat ini masih harus dilihat apa penurunan suku bunga bisa memiliki efek putaran kedua. Misalnya, adanya pengalihan dana masyarakat penabung yang mencari alat investasi dengan imbal hasil lebih baik. ''Makanya, mulai masuk, apakah beli ke saham, ke capital market. Ini semua akan mendorong uang beredar untuk masuk ke sektor lebih produktif,'' ujar Menkeu.
''Walau secara undang-undang independen dan memang tugasnya adalah menjaga stabilitas harga, BI melihat saat ini risiko lebih besar dari sisi growth dan kesejahteraan ketimbang harga. Karena itu, BI melihat, ketika ekspektasi inflasi turun, berarti bisa menurunkan suku bunganya jadi 7,25 persen,'' kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Kamis (7/5).
Baca Juga:
Menurut Menkeu, upaya mengatasi risiko perlambatan ekonomi, meningkatnya pengangguran serta kemiskinan masih menjadi topik penting dan prioritas. Di sisi lain, seiring dengan harga komoditas, inflasi juga terus menurun.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia (BI) melalui penurunan suku bunga acuan (BI rate) dinilai telah sejalan dengan
BERITA TERKAIT
- Gandeng Polri, PalmCo Optimalkan Lahan Replanting Sawit untuk Tanam Jagung
- Inovasi Smart Living Modena untuk Ramadan yang Lebih Praktis dan Nyaman
- Komisi VI DPR Dukung Transformasi Krakatau Steel
- Wamenperin: Tidak akan Ada PHK di Sektor yang Berhubungan dengan Pertanian
- BPDP dan Olenka Dorong Hilirisasi dan Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit
- Menanggapi Isu Terkini, bank bjb Perkuat Komitmen Transparansi