Penurunan Dolar Australia Untungkan Pelajar Internasional

Penurunan Dolar Australia Untungkan Pelajar Internasional
Penurunan Dolar Australia Untungkan Pelajar Internasional

Di samping adanya kenaikan biaya kuliah tersier di Australia, pelajar internasional mengalami penurunan biaya.

Contohnya, biaya tahunan untuk kuliah S1 teknik di sebuah universitas Canberra meningkat dari sekitar 30.000 dolar (atau setara Rp 300 juta) tahun lalu menjadi 33.000 dolar (atau setara Rp 330 juta) pada tahun 2015, namun penurunan dolar Australia berarti bahwa siswa dari China akan membayar dalam jumlah yang kurang.

Tahun lalu, pelajar asal China membayar 172.800 Yuan, tahun ini jumlah itu turun menjadi 149.490 Yuan.

Penasihat keuangan dari ‘Morgans Canberra’, Matthew McNamara, mengatakan, pelajar internasional mengalami keuntungan yang lebih besar atas investasi mereka, dibandingkan dengan 12 bulan yang lalu.

"Dengan penurunan dolar Australia sekitar 20% - terutama terhadap Yuan China – para pelajar ini secara efektif mendapatkan kesepakatan biaya kuliah yang lebih murah," sebutnya.

Ia menambahkan, "Bukan hanya itu, sewa tempat tinggal, makanan, pengeluaran sehari-hari, pelayanan, secara efektif mereka dapatkan lebih banyak."

Matthew mengatakan, tak mungkin dolar Australia akan menyimpang secara dramatis di masa mendatang.

"Kami percaya akan ada tekanan berkelanjutan pada dolar Australia dalam jangka pendek dan jangka panjang. Ada penggerak fundamental yang akan memberi tekanan lanjutan pada dolar Australia,” terangnya.

Dolar Australia telah menyentuh rekor terendah selama 6,5 tahun terakhir, namun penurunan ini justru menimbulkan insentif yang disambut hangat para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News