Penutupan Dolly dengan Pendekatan Personal
Dukungan untuk Penutupan Membanjir

Terkait dengan adanya isu bakal muncul pengerahan massa yang menolak penutupan, Mutawakkil meminta aparat bertindak tegas. Sebab, penutupan lokalisasi sudah menjadi program pemerintah yang didukung masyarakat. Ketika ada yang menentang, secara tidak langsung mereka akan berurusan dengan hukum. ”Sudah sepatutnya ditindak,” tegasnya.
Bila mereka tetap memaksa, masyarakat yang tergabung dalam organisasi NU juga cukup banyak. Mereka siap turun ke lapangan untuk membantu pemerintah dalam memerangi kemaksiatan di masyarakat. Tapi, Mutawakkil meminta sebisa-bisanya jangan sampai ada pengerahan massa. ”Semua ada jalurnya, makanya aparat harus tegas,” tutur dia.
Silaturahmi tersebut berlangsung pukul 11.00. Supomo menyampaikan kondisi terakhir persiapan penutupan lokalisasi kondang itu. Pendekatan terus dilakukan. Selain itu, mantan camat Kenjeran tersebut memastikan, tidak ada penundaan lagi untuk pelaksanaan penutupan. ”Apa pun yang terjadi, tetap 19 Juni mendatang,” tandasnya.
Supomo juga menyatakan, pendekatan ke masyarakat terus dilakukan. Baik di lingkungan pekerja seks komersial (PSK), mucikari, maupun masyarakat setempat. Supomo yakin pendekatan secara berkelanjutan itu bakal membuahkan hasil. Sehingga penutupan nanti berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.(riq/idr/c9/c6/end)
SURABAYA – Langkah Pemkot Surabaya untuk menutup lokalisasi Dolly semakin kuat. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai menggunakan pendekatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan