Penutupan Dolly Merembet ke Daerah
jpnn.com - MADIUN – Penutupan lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) terbesar di Asia Tenggara Dolly di Surabaya dipastikan merembet ke lokalisasi daerah lain di Jawa Timur. Sinyal itu dinyalakan Gubernur Jatim Soekarwo. Dalam kunjungannya ke Kota Madiun pada Jumat malam (21/6), Pakde Karwo –sapaan Soekarwo- menegaskan bahwa program penertiban lokalisasi terus berjalan.
Prestasi terbesar dari program yang mulai digagas sejak 2010 tersebut adalah penutupan Dolly pada Rabu (18/6). ’’Jatim mempunyai program penertiban lokalisasi. Salah satunya adalah Dolly. Kita harus mendukung Ibu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Red.)’’ tuturnya.
Penutupan lokalisasi PSK di daerah lain ditargetkan rampung hingga akhir tahun ini. Dia menyebutkan, masih ada 23 lokalisasi di Jatim yang tersebar di sejumlah daerah. ’’Hal ini bukan target, tetapi (melakukan) pendekatan. Untuk yang lain, kami dorong terus penutupannya,’’ ujarnya.
Mengingat ujung tombak penertiban lokalisasi berada di tangan setiap pemerintah daerah, pemrov siap memberikan dukungan maksimal. Pemrov berjanji akan menjauhkan kekerasan dalam setiap penertiban. ’’Pemrov siap membantu. Tidak ada kekerasan, tetapi pendekatan kemanusiaan,’’ katanya.
Meski demikian, dia menilai bahwa Kota Madiun mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik di sektor industri maupun pariwisata. Perkembangan dua sektor penting tersebut akhirnya membuat perekonomian di Kota Madiun ikut tumbuh pesat. ’’Perkembangan tersebut mulai terlihat selama beberapa tahun terakhir. Semua itu tentu saja tidak bisa lepas dari peran leadership pemimpinnya. Dalam hal ini, peran serta wali kota lebih dari 50 persen,’’ paparnya.
Kota Madiun yang juga dikenal sebagai pusat wilayah Mataraman tersebut mampu menjadi kota transit yang potensial. Apalagi setiap sektor kini tengah mengalami kemajuan dan perkembangan yang siginifikan. ’’Sudah banyak penghargaan yang diraih kota ini. Hal ini bisa menjadi pemicu. Jadi, Kota Madiun bisa lebih baik lagi ke depan,’’ tandasnya di sela-sela pagelaran wayang kulit di balai Kota Madiun.
Di bagian lain, penutupan lokalisasi Dolly terus diantisipasi Satpol PP Kota Kediri. Petugas gabungan Satpol PP dan Polres Kediri Kota itu merazia tempat hiburan malam di Kota Kediri Jumat (20/6). Hasilnya, petugas menemukan seorang pemandu lagu yang diduga pindahan dari Surabaya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto menyatakan, razia tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penutupan lokalisasi Dolly. Diduga, penutupan Dolly itu berimbas pada perpindahan pekerja seks komersil (PSK) ke daerah, terutama Kota Kediri.
MADIUN – Penutupan lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) terbesar di Asia Tenggara Dolly di Surabaya dipastikan merembet ke lokalisasi daerah
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong