Penutupan PEPARNAS XVII Akan Tampilkan Kolaborasi Inklusif Pertama di Indonesia

Penutupan PEPARNAS XVII Akan Tampilkan Kolaborasi Inklusif Pertama di Indonesia
Menpora Dito Ariotedjo saat memantau persiapan Closing Ceremony Peparnas XVII 2024 di Solo. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, SOLO - Panitia Besar (PB) PEPARNAS XVII menyiapkan penampilan inklusif untuk pertama kalinya di Indonesia pada upacara penutupan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (13/10/2024).

Pada upacara penutupan, PB PEPARNAS berkolaborasi dengan teman-teman difabel untuk menampilkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah semangat persatuan atas perbedaan dalam kondisi keterbatasan.

Seperti halnya semangat PEPARNAS XVII sesuai temanya “Bedo Nanging Digdoyo” atau dalam Bahasa Indonesia artinya “Beda Tapi Digdaya”.

Ketua Sub Bidang Upacara PB PEPARNAS XVII Hasbi Ashshiddiqi mengungkapkan akan ada penampilan istimewa dan pertama di Indonesia.

Yakni performa dari teman-teman tunawicara yang akan memberikan hiburan dengan penuh makna melalui gerakan gerakan tangan dan diiringi musik serta dipandu oleh konduktor.

“Ya, ini yang pertama kali ya, akan ada 100 teman-teman yang memiliki keterbatasan tunawicara. Ada musik latar yang akan diikuti oleh kondektur projector jadi di-mapping itu ada sentuhan tangan yang memiliki makna di setiap gerakan pada penampilan itu,” ujar Hasbi.

Hasbi mengatakan koreografer pada upacara penutupan PEPARNAS XVII, Eko ‘Pece’ Supriyanto, juga menggandeng komunitas dan teman-teman difabel yang ada di Surakarta dan sekitarnya untuk turut serta menampilkan performanya yang pastinya menarik dan menghibur penuh semangat.

Penutupan PEPARNAS XVII Akan Tampilkan Kolaborasi Inklusif Pertama di Indonesia

Panitia Besar (PB) PEPARNAS XVII menyiapkan penampilan inklusif untuk pertama kalinya di Indonesia pada upacara penutupan di Stadion Manahan, Solo, Minggu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News