Penutupan Program Bahasa di Australia Tak Hanya Rugikan Mahasiswa, Tapi Juga Lulusannya Saat Cari Kerja
Roisin juga mengatakan kecewa dengan penutupan program bahasa Indonesia di La Trobe, karena akan berdampak pada siswa di sekolah menengah yang memiliki pilihan lebih sedikit untuk belajar bahasa di universitas.
Lembaga ASAA mengatakan sudah ada beberapa peringatan penutupan program bahasa dalam enam bulan terakhir.
"Empat program bahasa sudah ditutup atau akan ditutup di akhir tahun akademik 2021," demikian pernyataan Presiden ASAA, Associate Professor Kate McGregor, pekan ini.
Menurut ASAA, dua diantara program yang akan ditutup tersebut adalah program bahasa Indonesia di University of Western Sydney dan La Tobe University di Melbourne.
"Meski ada protes tahun lalu, University of Western Sydney menutup program bahasa Indonesianya mulai awal tahun."
"Setelah berbulan-bulan perjuangan dan lobi terhadap Departemen Pendidikan, yang memiliki kuasa untuk menghentikan penutupan program, Swinburne University [Melbourne] menutup program Tiongkok dan Mandarin.
"Dan yang paling akhir, setelah menunda keputusan tahun lalu, La Trobe University sekarang mengukuhkan akan menghentikan program bahasa Indonesia di akhir tahun 2021," kata Kate.
Penutupan program bahasa Indonesia di University of Western Sydney and La Trobe University akan berpotensi mempercepat hilangnya pengajaran bahasa Indonesia di seluruh Australia, menurut Kate.
Australia menghadapi krisis dalam pengajaran bahasa-bahasa Asia di tingkat universitas, demikian menurut Asosiasi Studi Asia di Australia
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara