Penutupan Seven Eleven Adalah Jalan Terbaik
jpnn.com, JAKARTA - Kerugian secara berkesinambungan diklaim oleh manajemen Modern Internasional (MDRN) sebagai biang keladi penutupan 7-Eleven alias Sevel.
Modal MDRN pun tergerus secara signifikan akibat kerugian secara maraton itu.
Karena itu, opsi terbaik adalah mengamputasi Sevel sebelum semuanya menjadi terlambat.
”Penghentian bisnis Sevel menjadi pilihan terbaik karena secara bisnis kerugian secara signifikan dan terus menerus tidak bisa ditawar,” tutur Komisaris Modern Internasional Donny Sutanto di Jakarta akhir pekan kemarin.
Kerugian Sevel tidak lahir dari ruang hampa. Ibarat ada asap pasti ada api.
Ada sebab mengapa kerugian itu datang menyergap Sevel. Tentu banyak faktor.
Mulai tingkat daya beli masyarakat mulai melemah sejak 2015 dan berlanjut hingga tahun ini.
Hal itu membuat banyak pertumbuhan bisnis ritel melambat.
Kerugian secara berkesinambungan diklaim oleh manajemen Modern Internasional (MDRN) sebagai biang keladi penutupan 7-Eleven alias Sevel.
- Resmi Melantai di Bursa, MR. D.I.Y. Raih Dana Segar Rp 4,15 Triliun
- Psikiater Mintarsih Perjuangkan Haknya Terkait Saham di Blue Bird
- Prabowo Ingatkan Masyarakat Kelas Bawah: Main Saham Seperti Judi Pasti Kalah
- PP Infrastruktur Jual Saham PT UMT kepada Mitratel
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
- MR. DIY Sasar Pasar Lebih Luas