Penyakit ini Sama Bahayanya dengan COVID-19, Waspadalah!
Walau mematikan, TBC bisa diobati dan disembuhkan.
Sejak tahun 2000, diperkirakan 63 juta nyawa diselamatkan melalui diagnosis dan pengobatan TB.
Oleh karena itu, pasien tetap harus minum obat rutin hingga sembuh.
Kepatuhan minum obat juga membantu mencegah resistan obat yang membuat pengobatan lebih lama dan berpotensi menularkan kepada yang kontak.
Di sisi lain, pelayanan tuberkulosis pun diupayakan tidak berhenti walau di masa pandemi.
"TBC di masa COVID-19, pasiennya harus tetap minum obat. Kelompok yang rentan tolong jangan diabaikan khususnya anak-anak, ibu hamil, lansia, pasien dengan komorbid karena tetap perlu ditanggulangi TBC-nya juga," kata Tiara.
Tetapi, mengingat adanya penyesuaian di masa pandemi ini terkait logistik, maka ada relaksasi dalam pengambilan obat.
Tiara membolehkan obat diambil dari yang semula seminggu sekali menjadi dua minggu sekali.
Penyakit yang satu ini sama berbahayanya dengan COVID-19, karena itu waspadalah.
- Petrokimia Gresik Terima Penghargaan Pelabuhan Sehat dari Kemenkes
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan