Penyakit Lama Kambuh Lagi
Minggu, 24 April 2011 – 02:43 WIB
Bermula dari tendangan pojok yang dilakukan Nurul Huda. Beto yang lolos dari pengawalan ketat Nyeck Nyobe dan Rachman, berhasil menyambar datangnya bola dan mengarahkan ke pojok atas gawang hingga gol.
Hingga pertandingan yang dipimpin wasit Setiono asal Sidoarjo ini berakhir di babak kedua, kedudukan sama kuat tak berubah. Usai pertandingan, pelatih BFC Fachri Husaini mengakui, jebolnya gawang Edy Kurnia lebih dipengaruhi kurang disiplinnya lini belakang BFC. “Bagaimana mungkin gol itu bisa terjadi?” kata Fachri Husaini. Ketika terjadi tendangan pojok, hanya dua pemain Persijap Jepara yang berdiri di kotak enambelas. Sisanya adalah pemain BFC.
“Saya sendiri tak habis pikir, apa yang dilakukan pemain belakang saya. Bayangkan, sebelum gol terjadi, hanya ada dua pemain Persijap disana, sisanya 6 pemain saya melakukan pengawalan. Tapi mereka justru lengah, kurang disiplin mematikan gerakan lawan. Justru Beto dengan leluasa menyambut bola dengan kepala dan gol,” kata Fachri Husaini.
Diakui Fachri, lini belakangnya tampil tak disiplin dan kurang koordinasi satu sama lainnya. Hal ini sudah sering ditekankan kepada pemain, namun saat berada di lapangan justru pemain sering tak konsentrasi.
BONTANG - Untuk kesekian kalinya di partai kandang, Bontang FC (BFC) gagal peroleh hasil maksimal. Tadi malam, pasukan ‘The Reds Equator’
BERITA TERKAIT
- Pelita Jaya Bungkam Dewa United Banten dengan Mengandalkan 2 Pemain Asing
- Kembali jadi Pelatih Everton, David Moyes Punya Tugas Berat
- Agenda Terdekat Patrick Kluivert Setelah Tiba di Indonesia
- Budi Setiawan Ingatkan STY: Ikhlaslah dan Jangan Alihkan Perhatian
- Sergio van Dijk: Kluivert Rendah Hati & tidak Arogan
- Hajar Arema FC, Dewa United Tembus 4 Besar Klasemen Liga 1