Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 494 Triliun

Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 494 Triliun
Jahja Setiaatmadja. FOTO: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Central Asia Tbk pada paruh pertama 2018 tumbuh 14,2 persen menjadi Rp 494 triliun (yoy).

Salah satu pendorong utama pertumbuhan kredit itu adalah sektor korporasi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, kredit konsumtif dalam kondisi saat ini memang paling sensitif terhadap penyesuaian suku bunga.

Hal itu berbeda dengan kredit sektor korporasi yang cenderung tidak terlalu terpengaruh dengan penyesuaian suku bunga.

Menurut dia, kredit modal kerja atau kredit investasi tidak semata bergantung bunga kredit.

’’Tetapi, untuk industri tertentu, katakan ekspor tekstil kalau betul trade war AS dengan Tiongkok, tekstil mungkin bergairah untuk ekspor ke Amerika. Suku bunga naik tetap saja pinjam karena modal kerjanya butuh lebih,’’ kata Jahja saat pemaparan kinerja di Jakarta, Kamis (26/7).

Meski begitu, pihaknya akan cukup berhati-hati dalam menyalurkan kredit lantaran tidak mau terlalu mengambil risiko di tengah situasi pelemahan nilai tukar rupiah dan suku bunga acuan.

’’Bank cuma ngerem kredit kalau likuiditas tidak cukup. Kalau betul-betul untuk bisnis bagus, kami tidak rem kredit,’’ imbuh Jahja.

Penyaluran kredit PT Bank Central Asia Tbk pada paruh pertama 2018 tumbuh 14,2 persen menjadi Rp 494 triliun (yoy).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News