Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 494 Triliun

Penyaluran Kredit BCA Tembus Rp 494 Triliun
Jahja Setiaatmadja. FOTO: Ricardo/JPNN

Secara terperinci, kredit sektor komersial dan UKM tumbuh 15,1 persen (yoy) menjadi Rp 174,8 triliun.

Sementara itu, kredit konsumer hanya naik enam persen (yoy) menjadi Rp 128,2 triliun.

Pada portofolio kredit konsumer, kredit kepemilikan rumah (KPR) naik empat persen (YoY) menjadi Rp 74,6 triliun dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor meningkat 8,1 persen (yoy) menjadi Rp 41,3 triliun.

Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit tumbuh 10,8 persen (YOY) menjadi Rp 12,3 triliun.

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (NPL) masih berada dalam tingkat risiko yang bisa diterima pada level 1,4 persen.

BCA juga mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga kredit perseroan guna menyesuaikan kenaikan suku bunga acuan BI yang telah naik 100 basis poin.

Dana deposito BCA tercatat Rp 134,3 triliun atau turun 7,6 persen (yoy).

Meski demikian, dana deposito meningkat jika dibandingkan dengan posisi Maret 2018 sejalan dengan kenaikan bunga deposito.

Penyaluran kredit PT Bank Central Asia Tbk pada paruh pertama 2018 tumbuh 14,2 persen menjadi Rp 494 triliun (yoy).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News