Penyaluran Kredit dan DPK BTN Meningkat, di atas Pertumbuhan Rata-rata Nasional

Saat ini terdapat 24,6 juta rumah yang masih tergolong tidak layak huni, dengan jumlah backlog kepemilikan rumah nasional yang mencapai 9,9 juta.
Nixon menuturkan, KPR Subsidi masih menyumbang porsi terbesar terhadap keseluruhan portofolio kredit BTN.
Hingga September 2024, perseroan menyalurkan KPR Subsidi sebesar Rp172,7 triliun, meningkat 9,5% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Nixon mengungkapkan, sebanyak 75% debitur KPR Subsidi BTN merupakan kelompok Millenial, yang merupakan kategori usia produktif sekitar 21 tahun hingga 35 tahun.
“Hal ini menandakan bahwa generasi muda Indonesia, terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah, masih menganggap rumah sebagai salah satu kebutuhan utama dan trennya masih akan meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Nixon.
Sementara untuk KPR Non Subsidi, BTN juga melihat prospek yang cerah berdasarkan tingginya minat masyarakat segmen Emerging Affluent atau KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta yang dilayani oleh Sales Center perseroan.
Hingga Oktober 2024, BTN telah mengoperasikan sembilan Sales Center, dengan tiga di antaranya terletak di kawasan menengah ke atas di Jakarta, yakni Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah, dan Cibubur.
Nixon mengatakan, nasabah yang dilayani Sales Center memiliki rata-rata saldo tabungan tiga kali lipat lebih tinggi ketimbang nasabah Non Subsidi pada umumnya.
Pertumbuhan kredit BTN ditopang oleh permintaan yang meningkat di KPR, terutama KPR Subsidi seiring dengan masih tingginya kebutuhan akan perumahan yang layak.
- BTN JAKIM Dongkrak Transaksi Digital
- Bakal Diikuti 600 Peserta WNA dari 51 Negara, BTN JAKIM 2025 Usung Konsep 4S
- Bidik Pertumbuhan Bisnis Naik 3 Kali Lipat, BTN Terapkan Strategi Ini
- BTN Berhasil Pertahankan Posisi Top 3 Jajaran Tempat Kerja Terbaik
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Keponakan Jadi Komisaris di BUMN, Surya Paloh Bilang Begini