Penyandang Disabilitas di Adelaide Tampil dalam Ajang Peragaan Busana

Sebuah ajang peragaan busana yang bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat kaum disabilitas, baru saja digelar di Adelaide. Gelaran ini menampilkan pesan bahwa semua jenis tubuh itu indah.
Perwakilan dari lembaga ‘Dignity for Disability’, Kelly Vincent, mengatakan, acara ini hanyalah awal, masih banyak yang perlu dilakukan.
‘Saya cantik - Mengapa Tidak?’ adalah judul dari peragaan busana yang baru-baru ini digelar untuk para perempuan penyandang disabilitas di Australia Selatan.
Kelly Vincent, politisi pertama di Australia yang secara permanen menggunakan kursi roda, mengatakan, ini hanya salah satu dari banyak langkah yang diperlukan, untuk membuat masyarakat umum mengakui bahwa para penyandang disabilitas juga individu yang menarik dan mampu beraktivitas.
"Kami, para penyandang disabilitas, adalah orang yang cantik layaknya populasi manusia kebanyakan, dan kami hanya berbeda dalam soal kemampuan fisik, pendapat dan penampilan...perbedaan itu dah," tutur Kelly.
Ia menerangkan, "Stereotip kecantikan ideal – yang adalah pirang, enam kaki, wanita berkulit putih non-disabilitas - ada banyak orang yang tak selalu beranggapan bahwa itu menarik. Kecantikan itu sangat subyektif."
Meskipun satu dari lima warga Australia memiliki satu jenis disabilitas, Kelly mengatakan, mereka jarang ditampilkan dalam berita atau media hiburan, dari program-program mingguan hingga drama televisi dan film.
Sebuah ajang peragaan busana yang bertujuan untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat kaum disabilitas, baru saja digelar di Adelaide.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia