Penyandang Disabilitas di Indonesia Mengalami Kesulitan Tambahan Saat Pandemi

Sebagai seorang penyandang disabilitas, Ita Alimenia menyadari kepulangannya ke Indonesia setelah dua setengah tahun belajar di Australia butuh banyak persiapan.
Namun akibat pandemi COVID-19, lulusan S2 di bidang Rehabilitasi Konseling Penanganan Disabilitas dari Sydney University ini terpaksa pulang ke Indonesia lebih awal dari rencana semula.
Salah satu tantangannya setibanya di Indonesia adalah mencari rumah yang pas bagi dirinya yang menggunakan kursi roda dan terbiasa hidup sendiri
"Namanya sudah dadakan, kondisi seperti ini [pandemi] kan tidak semua orang mau menerima, takut. Ada orang yang punya rumah juga bilang, 'Maaf, bukannya mau menolong, tapi dari luar negeri'," kata Ita.
Ita mengaku jika pengalamannya itu terjadi di Solo, setelah melakukan perjalanan dengan menyewa mobil dan sopir dari Jakarta.
Ia memilih untuk tidak bepergian dengan pesawat ke Solo dengan kondisi fisik yang "harus digendong" dan kemungkinan bertemu dengan lebih banyak orang.
Karena tidak menemukan tempat tinggal di Solo, Ita kemudian mencarinya di Yogyakarta, lalu Semarang, namun tidak berhasil juga.

Sebagai seorang penyandang disabilitas, Ita Alimenia menyadari kepulangannya ke Indonesia setelah dua setengah tahun belajar di Australia butuh banyak persiapan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Hemofilia dan VWD Perlu Diwaspadai Meski Prevalensinya Rendah
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan