Penyandang Disabilitas di Indonesia Mengalami Kesulitan Tambahan Saat Pandemi

Penyandang Disabilitas di Indonesia Mengalami Kesulitan Tambahan Saat Pandemi
(Supplied: Ita Alimenia)

"Pertama, karena mobilisasi kami juga dipertimbangkan bisa dan tidaknya, cepat dan lambatnya."

Penyandang Disabilitas di Indonesia Mengalami Kesulitan Tambahan Saat Pandemi Photo: Organisasi GARAMIN di NTT turut membantu penyandang difabel di tengah pandemi.

 

Karena kesulitan melamar kerja, Yafas mengatakan banyak dari mereka akhirnya menjalankan usaha sendiri.

Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan semakin tak mudah untuk melakukannya.

"Dampaknya besar, karena memang ada faktor 'social-distancing' sendiri, keluar rumah pun geraknya terbatas," kata Yafas kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

"[Penyandang difabel] yang punya usaha kecil-kecilan kurang juga pendapatannya."

Dalam survei yang dilakukan Jaringan Organisasi Penyandang Disabilitas Respon Covid-19 diketahui hanya 30 persen dari 1.683 penyandang difabel yang paham mengenai virus tersebut dan protokol pencegahannya.

Berdasarkan data tersebut, perwakilan Institut Inklusif Indonesia, Aman Damanik mengatakan penyandang difabel memerlukan perhatian lebih khusus di masa pandemi.

Sebagai seorang penyandang disabilitas, Ita Alimenia menyadari kepulangannya ke Indonesia setelah dua setengah tahun belajar di Australia butuh banyak persiapan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News