Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal

Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal
Media briefing Hasil Penelitian Faktor Kunci Kesuksesan Tunanetra Bekerja di Sektor Formal di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyandang tunanetra di Indonesia mencapai 4 juta atau 1,5 persen dari total jumlah keseluruhan penduduk berdasarkan penelitian Australia - Indonesia Disability Research and Advocacy Network (AIDRAN) pada 2023.

Namun, hanya 1 persen dari total keseluruhan penyandang disabilitas di Indonesia yang bekerja di sektor formal. 

Situasi tersebut lantas mendorong adanya penelitian kolaboratif tiga negara yakni Filipina, Indonesia, dan Vietnam.

Lembaga Mitra Netra (Indonesia), Resources of the Blind (Filipina), dan Sao Mai Center (Vietnam) bergabung untuk meneliti faktor kesuksesan penyandang tunanetra yang berhasil bekerja di sektor formal.

Didukung The Nippon Foundation, ketiga lembaga tersebut pun merilis penelitian bertajuk Faktor Kunci Kesuksesan Tunanetra Bekerja di Sektor Formal.

“The Nippon Foundation mendukung penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menghambat penyandang disabilitas visual dalam mendapatkan kesempatan kerja," kata Direktur Program The Nippon Foundation, Yosuke Ishikawa di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Penelitian yang berlangsung selama kurang lebih enam bulan tersebut melibatkan 196 responden tunanetra dari tiga negara.

Ditemukan 73 persen responden adalah individu yang telah berhasil mendapatkan pekerjaan.

Tercatat ada 4 juta tunanetra di Indonesia, tetapi baru satu persen yang bekerja di sektor formal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News