Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal

Penyandang Disabilitas Tunanetra di RI Capai 4 Juta, Baru 1 Persen yang Bekerja di Sektor Formal
Media briefing Hasil Penelitian Faktor Kunci Kesuksesan Tunanetra Bekerja di Sektor Formal di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Romaida/jpnn.com

Semetara itu, 27 persen responden dinyatakan belum bekerja, atau pernah bekerja sebelumnya. 

Hasil temuan tersebut menunjukkan 50 persen pekerja tunanetra berada pada kelompok usia 26–35 tahun. 

Latar belakang responden yang sudah bekerja didominasi bidang pendidikan 28 persen (pengajar), isu sosial 16 persen, administrasi 16 persen, keterampilan memijat serta fisioterapi 15 persen, teknologi informasi 8 persen, dan keuangan 3 persen.

Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa lembaga pendidikan saat ini telah menyediakan fasilitas pendidikan inklusi yang makin baik.

Di Indonesia, 76 persen tunanetra berhasil mengenyam gelar Strata Satu, 22 persen berkuliah hingga Master, dan 2 persen lainnya berstatus Doktor. 

Latar belakang pendidikan dinilai sangat mempengaruhi bidang pekerjaan yang mampu didapatkan oleh para pekerja tunanetra. 

Sebanyak 29 persen dari 144 orang tunanetra yang dipekerjakan, memiliki profesi yang berkaitan dengan mengajar. 

Tingginya minat menjadi pengajar ini diduga karena banyak tunanetra menganggap profesi tersebut yang paling potensial untuk mereka.

Tercatat ada 4 juta tunanetra di Indonesia, tetapi baru satu persen yang bekerja di sektor formal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News