Penyandera Menuntut Uang Tebusan untuk Membebaskan Profesor Australia di Papua Nugini

Penyandera Menuntut Uang Tebusan untuk Membebaskan Profesor Australia di Papua Nugini
Akademisi tersebut sedang melakukan studi lapangan di daerah terpencil ketika diculik oleh pria bersenjata. (Wikimedia Commons: eGuide Travel/CC 2.0/File)

Misionaris sudah berhasil berbicara dengan profesor lewat telepon satelit dan mencoba membantu perundingan.

Menurut Asisten Komisioner Polisi untuk kawasan barat, John Kale, kelompok penculik bersenjata ini memindahkan sandera dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Dia mengatakan operasi yang dilakukan sangat berhati-hati.

"Polisi berencana melakukan operasi. Namun karena misionaris mengadakan kontak dengan sandera atau dengan penyandera, kami tidak mau membuat situasi memanas," katanya kepada ABC.

Ia juga menyampaikan kekhawatiran jika para sandera akan dipindahkan lagi, atau bahkan dilukai.

Seorang pengusaha dari kawasan setempat mengatakan berita mengenai penculikan segera menyebar di kalangan warga, yang juga bersedia untuk membantu meski mengalami kesulitan logistik.

"Kami tinggal di desa-desa yang tersebar di kawasan hutan yang lebat, sehingga kami tidak bisa membantu menemukan mereka, dan juga tidak memiliki jaringan untuk mengontak dan mengetahui identitas mereka," kata Andrew Awabi dari Koperasi Pertanian Gunung Bosavi.

"Berita penculikan sudah menyebar, jadi sekarang warga dari masing-masing desa mencoba masuk ke hutan untuk melacak dan menemukan mereka." 

Perdana Menteri Papua Nugini mengatakan penculikan meminta uang tebusan jarang terjadi di negaranya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News