Penyebab Ekspor CPO Indonesia Hanya Naik Tipis
Selain itu, lesunya perekonomian di negara tujuan utama ekspor, khususnya India, berdampak sangat signifikan pada permintaan minyak sawit.
Pertumbuhan volume ekspor ditopang negara nontradisional seperti Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia.
”Kondisi ini cukup menggembirakan, terlebih sejumlah negara tujuan ekspor utama justru mencatatkan penurunan,” ujarnya.
Hingga saat ini, kelapa sawit masih menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia dalam menambah devisa negara.
Pada 2018 lalu, ekspor CPO mencapai 34 juta ton dengan nilai sekitar Rp 270 triliun.
”Kami akan terus berupaya memperkuat hilirisasi seperti menyerap CPO untuk kebutuhan biodiesel,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.
Kasdi menyebutkan, pemanfaatan CPO pengembangan biodiesel sebagai salah satu jenis energi terbarukan menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan hilirisasi CPO.
”Melalui penguatan hilirisasi CPO, diharapkan kesejahteraan pekebun sawit turut meningkat karena terciptanya peluang pasar domestik yang besar,” tambahnya.
Ketua Umum Gapki Joko menjelaskan, volume ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya sepanjang 2018 mencapai 32,02 juta ton.
- Bea Cukai Optimalkan CEISA 4.0 untuk Dukung Peningkatan Ekspor Kelapa Sawit
- Bea Cukai Ketapang Kawal Ekspor 3.998 Metrik Ton CPO Milik PT Andes Agro Investama
- Hadiri Borneo Forum ke-7, Menteri AHY Ajak GAPKI Kolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
- GAPKI Siap Bantu Tim Satgas Karhutla Memadamkan Api di Kalsel
- Dialog Pengusaha-Buruh Sawit Dukung Perbaikan Hak-Hak Pekerja
- Tekan Kecelakaan Kerja di Sektor Perkebunan, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Workshop K3