Penyebab Klub Liga Inggris Banyak Bermain Buruk di Kandang Sendiri
Ketiadaan penonton juga berarti hilangnya umpan balik kepada pemain, laksana stand-up comedian yang tak mendapatkan umpan balik tawa dari penonton.
“Sepak bola juga sama, sorak-sorai, gemuruh dan kegembiraan,” kata Michael Leitner.
"Jangan kaget jika kadang-kadang level turun karena tak ada umpan balik.”
Keadaan ini tak melulu terjadi di Inggris, karena menimpa juga klub di liga-liga besar Eropa lainnya.
Di Eredivisie Belanda, tim-tim mengalami penurunan kemenangan dalam laga kandang dari rata-rata 55 persen sebelum lockdown menjadi 38 persen setelah lockdown.
Di Bundesliga, Borussia Dortmund mencatat rekor kandang buruk musim ini dibandingkan sebelum lockdown.
Sebelum jeda musim lalu, Dortmund tak terkalahkan di kandang. Setelah lockdown mereka kalah enam kali dari 14 pertandingan kandang di liga.
Oleh karena itu, setelah mengalahkan Leipzig pada 9 Januari, pelatih Edin Terzic berkata, timnya merindukan penggemar.
Begini penyebabnya klub Liga Inggris banyak yang bermain buruk di kandang sendiri.
- Alasan Guardiola Memperpanjang Kontrak Bersama City: Klub Masih Membutuhkan Saya
- Haaland Puji Guardiola: Dia Manager Terbaik di Dunia
- Moncer di Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan Segera Debut di Oxford United?
- Beruntungnya 3 Pemenang Midea, Nonton Liga Inggris Langsung di Markas Manchester City
- Klasemen Premier League: City Jeblok, Liverpool Menjauh
- Hasil Liga Champions: Real Madrid dan Manchester City Keok