Penyebab Longsor Proyek Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi
jpnn.com, BOGOR - Longsor yang terjadi di proyek jalur ganda atau double track rel Kereta Api (KA) Bogor-Sukabumi di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (16/11), bukan akibat faktor alam.
Namun diduga telah terjadi human error yang dilakukan oleh kontraktor. Fakta itu muncul dari temuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
“Kemarin itu petugas proyek saat baru mulai pemasangan besi untuk turap langsung terjadi longsoran yang menimbun pekerja. Dari pantauan sebelumnya dipapas dahulu tebingannya. Mungkin saja perhitungannya belum matang untuk dibuat turap,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor Muhamad Adam Hamdani kepada radarbogor.id, Minggu (17/11).
Adam memaparkan, dari tebingan terlihat curam hampir 90 derajat. Dan itu perlu memperhatikan derajat kemiringan. Di mana jika terjadi hujan akan terjadi daya serap yang berkurang akibat tebing dipapas. “Jadi memang perlu betul memperhatikan derajat kemiringan,” katanya.
Ia mensimulasikan, keseimbangan alam atau tanah papasan pada tebingan sudah tidak seimbang. Kondisi itu menjadikan daya tampung tanah dalam menyerap air akan berkurang sehingga menimbulkan longsoran. Apalagi tebingan yang dipapas itu curam atau tidak landai.
Terkait ada atau tidaknya kelalaian dari proyek itu, menurut Adam hal tersebut merupakan kewenangan dari kepolisian untuk membuktikannya. “Hanya saja, jika melihat fakta di lapangan, seperti itu yang terjadi,” katanya. (all)
BPBD Kabupaten Bogor menemukan fakta adanya human error saat terjadi longsor di proyek double track rel Kereta Api Bogor-Sukabumi.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Longsor di Cibogo Cimahi, 2 Anak Tertimpa Material Bangunan
- Dunia Hari Ini: Longsor Sampah di Uganda Menewaskan Lebih dari 20 Orang
- Longsor di Ethiopia Selatan Menewaskan 229 Orang
- Operasi SAR Dihentikan Meski 15 Korban Longsor Tambang di Gorontalo Masih Hilang
- 3 Korban Longsor Ditemukan di Lokasi Tambang Gorontalo, 19 Orang Masih Hilang
- Longsor Tambang di Gorontalo, 31 Orang Masih Dalam Pencarian