Penyebab Utama Elektrifikasi di Indonesia Timur Masih Rendah
Untuk keperluan itu, perusahaan menanamkan modal 20 persen dari total penjualan untuk kebutuhan research and development (R&D).
Namun, sampai sekarang, perusahaan masih terpaksa mendatangkan sejumlah komponen dari luar negeri dalam rangkaian produksi.
President Director Santini Group Luki Wanandi mengatakan, peluang bisnis energi terbarukan masih sangat besar.
”Indonesia ini sumber daya alamnya dari matahari sangat luar biasa, apalagi di bagian timur,” katanya.
Listrik, imbuh dia, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.
Santinilestari masih menjadi penguasa lampu tenaga surya di Indonesia. Penetrasi pasar produksi Santinilestari mencapai 60 persen di seluruh Indonesia.
Bersamaan dengan berkembangnya pasar, bisnis perusahaan tersebut juga tumbuh.
Tahun lalu, kinerja perusahaan tumbuh 87 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pembangunan pembangkit listrik di Indonesia Timur yang tidak mudah membuat elektrifikasi di sana rendah.
- PLN IP Topang Kebutuhan Listrik Maluku Saat Nataru, Menteri ESDM Bilang Begini
- Pemerintah, PLN dan IPP Bersinergi Wujudkan Kemandirian Energi Nasional
- Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Target Emisi Bersih Indonesia 2060 Bisa Dicapai lewat Strategi Ini
- POLYTRON & Gojek Kolaborasi Luncurkan 'Pengemudi Solusi Hemat dan Ramah Lingkungan'